'Senjata Rahasia" Microfost



Microsoft bukan pemain baru di platform mobile, sayangnya sejak raksasa software itu mengenalkan Windows CE di 1996 dan meluncurkan Pocket PC di 2000, belum pernah sekalipun menjadi penguasa pasar. Kondisi ini bertolak belakang dengan pengalamannya di PC yang hingga saat ini menjadi pemain terbesar.

Bagi Microsoft sendiri, meski menjadi penguasa di industri PC dengan menguasai 90% pangsa pasar, namun PC telah menjadi minoritas di dunia komputasi dengan munculnya ponsel, dan terutama Android.

Jadi, angka tersebut tidak bisa diandalkan lagi. Jika dibandingkan dengan seluruh perangkat di dunia (PC Tablet, ponsel dll), Windows kini hanya menempatkan 14% perangkat di dunia. Pengakuan itu datang dari COO Microsoft Kevin Turner di Worldwide Partner Conference (WPC) di Washington, DC September 2014. Turner mengatakan bahwa Microsoft dan mitra-mitranya perlu mengadopsi "pola pikir penantang", karena dunia berubah dan Windows bukanlah platform dominan lagi.

Persaingan di industri mobile memang berbeda dengan PC, lebih dinamis dan banyak faktor yang mempengaruhi. Ini karena perangkat mobile bukan sekedar alat pendukung untuk berkomunikasi tapi ada unsur hiburan, gaya hidup dan fashion.

Sejarah mencatat, pemain besar seperti Nokia saja bisa keok. Padahal brand asal Finlandia itu pernah duduk manis di singgasana penguasa ponsel untuk jangka waktu yang lama. Di Indonesia Blackberry juga sempat berjaya. Tapi sekarang semua itu tinggal kenangan.

Pada 2013, Nokia akhirnya menyudahi petualangannya sebagai produsen ponsel dan menjual divisi perangkat dan layanannya kepada Microsoft.

Belum Menyerah


Tahun 2015 ini tampaknya menjadi momen bagi Microsoft
 untuk mengejar ketertinggalan di industri mobile. Beberapa strategi tengah disiapkan untuk merebut hati para pengguna smartphone. Salah-satunya dengan meluncurkan Lumia murah.

Microsoft telah meluncurkan smartphone terbaru Lumia 435 dual SIM dan Lumia 532 dual SIM. Untuk harga, Lumia532 dibanderol Rp 1.299.000 yang saat ini dijual bebas di pasaran. Sementara Lumia 435 hanya dibanderol Rp 1.099.000 dengan sistem penjualan hanya via online.  Bahkan untuk Lumia 435 dual SIM dengan layar 4 inci dan 1 GB RAM itu sempat diobral di harga Rp749.000 di toko online terkemuka.

Meski murah, Microsoft menjanjikan Lumia tersebut bisa menikmati pembaruan ke Windows 10. Ini menjadi terobosan yang menarik dan kabar terbaru, Microsoft segera meluncurkan Windows 10 pada musim panas ini di 190 negara, dengan 111 bahasa yang berbeda di seluruh dunia.



Windows 10 akan ditawarkan sebagai pembaruan gratis untuk pemilik perangkat yang telah menjalankan Windows 7, Windows 8, dan Windows Phone 8.1.

Microsoft juga mengatakan bahwa Lenovo akan membuat ponsel Windows 10 yang akan dirilis pada pertengahan tahun 2015. Menariknya, perusahaan tersebut juga menyebutkan Xiaomi sebagai salah satu mitranya. Meskipun belum jelas apakah Xiaomi akan benar-benar membuat perangkat baru Windows 10.
Semakin terbuka

Bukan tradisi Microsoft yang rela menggratiskan kepada para pemakainnya. Tapi langkah ini harus diambil demi persaingan yang lebih kompetitif. Microsoft sudah tidak lagi memungut biaya kepada vendor untuk menggunakan platform mobilenya.

Ketentuan gratis biaya lisensi ini hanya berlaku untuk perangkat yang berukuran di bawah 9 inchi, alias tablet mini dan smartphone/phablet. Langkah ini memungkinkan untuk menjalankan Windows pada hardware low-end.

Selain itu, Microsoft juga hapus biaya tahunan bagi pengembang Windows Phone baik yang sudah bergabung ataupun bagi mereka yang baru akan bergabung.

Nah, langkah yang boleh dibilang paling fenomenal adalah rencana tawaran menggunakan Windows 10 langsung ke pengguna Android. Baru-baru ini Microsoft mengumumkan bahwa Windows 10 telah diuji di perangkat Xiaomi Mi4.

Tidak menutup kemungkinan, Microsoft juga akan menyediakan cara termudah bagi para pengguna ponsel Android untuk beralih ke Windows 10. Bahkan, pengguna smartphone Android juga bisa menikmati dua OS di satu ponsel, Android dan Windows 10.

Ini sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Jika saja semua pengguna ponsel Android bisa dengan mudah beralih ke Windows 10 tanpa harus mengganti perangkat, bukan tidak mungkin banyak yang ingin menjajal atau bahkan benar-benar beralih ke sistem operasi berlogo jendela itu. Asalkan, Microsoft juga bisa mengajak lebih banyak developer untuk meramaikan aplikasi di Windows Store. (*)

0 Response to "'Senjata Rahasia" Microfost"

Post a Comment